Widget HTML Atas

Komponen CVT Motor Matic Apa Saja? Ini Daftarnya

Komponen CVT Motor Matic

CVT adalah sistem dalam kendaraan matic yang berfungsi sebagai penerus daya ke roda dengan menggunakan penggerak V-belt. Komponen CVT motor matic sendiri adalah komponen yang membuat sistem CVT tersebut bisa bekerja dengan baik.

Fungsi CVT pada motor matic ini tidak lain untuk menghasilkan perbandingan reduksi yang terjadi secara otomatis, sesuai dengan putaran dan kecepatan mesin yang terjadi. Untuk menghasilkan daya yang dibutuhkan, sistem CVT memerlukan daftar komponen sebagai berikut.

Komponen CVT Motor Matic

Pulley Primer ( Fixed Primary Sheave)

Pulley Primary Sheeve ini berbentuk piringan yang terletak pada bagian depan sistem. Sesuai fungsinya, yaitu sebagai penahan belt, maka saat bekerja, alat berbentuk piringan ini tidak bergerak. 

Dengan demikian, alat ini menghasilkan perbandingan rasio yang lebih besar sehingga menghasilkan daya yang dibutuhkan.

Selain sebagai penahan belt, Pulley Primary Sheave juga berfungsi sebagai pendingin pada ruang CVT, agar V-belt tidak cepat menjadi panas yang mempercepat ausnya. Hal ini didukung oleh adanya kipas pendingin pada bagian tepi komponen ini.

Sliding Primary Sheave

Komponen CVT motor matic yang memiliki peran cukup penting dalam sistem kerja CVT adalah Sliding Primary Sheave. Berbeda dengan Pulley Primary Sheave yang tidak bergerak saat sistem CVT bekerja, komponen sliding primary Sheave ini bekerja dengan melakukan gerakan ke kanan dan ke kiri.

Fungsi utama dari komponen ini adalah untuk menekan V-belt saat sistem bekerja dalam putaran yang tinggi. Saat komponen pulley bergerak menekan CVT, maka komponen ini bekerja dengan menekan V-belt, sehingga bisa diperoleh kecepatan putaran yang diinginkan.

Spacer

Spacer merupakan komponen dari sistem CVT yang memiliki bentuk seperti tabung berbentuk silinder. Dalam sistem kerja CVT, spacer ini memiliki fungsi sebagai poros dinding bagian dalam pulley. Dengan adanya komponen ini, pulley dapat bergerak dengan mulus saat terjadi pergeseran.

Poros Primer (Primary Shaft)

Komponen penting dari sistem CVT lainnya adalah Poros Primer. Sesuai dengan namanya, komponen ini memang merupakan poros utama dalam sistem CVT. Komponen ini tersambung dengan crankshaft mesin kendaraan secara permanen.

Fungsi utama dari poros utama adalah untuk menjaga agar RPM pada mesin sama dengan rpm pada poros utama. Dengan kata lain, fungsi poros primer ini adalah untuk menyamakan rpm pada mesin dan rpm pada pulley primer. Disini pada akhirnya akan diperoleh gerakan yang halus dan stabil. 

Roller (Weight Primary Sheave)

Roller yang memiliki bentuk silinder kecil ini memiliki fungsi sebagai pemberat saat terjadi putaran yang tinggi pada sistem CVT. Dengan adanya pemberat ini, maka akan terjadi penekanan pada dinding dalam pulley primer, terutama pada saat terjadi putaran yang tinggi.

Roller juga berfungsi sebagai bantalan keseimbangan pada dinding dalam pulley primer. Semakin berat roller, maka akan semakin cepat pula gerakannya untuk mendorong movable drive face, sehingga bisa memberikan tekanan belt pada posisi paling kecil.

Slider

Komponen dengan bentuk bulat ini memiliki fungsi sebagai penutup rumah bagi roller. Dengan adanya penutup ini, maka gerakan dinding dalam bisa ditahan, sehingga bisa bergeser ke luar saat terjadi dorongan yang dilakukan oleh roller.

V-belt 

Komponen CVT ini memiliki ukuran yang bervariasi, sesuai pabrikan motornya. Alat ini berfungsi sebagai penghubung putaran dari Primary Fixed Sheave dengan Secondary Fixed Sheave. Ukuran diameter dari V-belt ini menyesuaikan dengan kedua poros, agar tahan terhadap gesekan dan panas.

Pulley Sekunder (Secondary Fixed Sheave)

Fungsi utama dari pulley sekunder adalah untuk memudahkan V-belt saat bergerak, tepatnya pada saat terjadi putaran. Oleh karena itu, komponen ini terbuat dari bahan yang ringan dan memiliki bagian permukaan yang halus. 

Secondary Sliding Sheave

Komponen ini berbentuk tirus dan berfungsi untuk mengatur besar kecilnya diameter pada pulley sekunder. Dengan bentuk tirus tersebut, gerakan yang terjadi bisa mempengaruhi lebar lilitan pada V-belt.

Komponen CVT Motor matic terdiri dari sekitar 15 komponen yang bekerja saling berhubungan dan mempengaruhi satu dengan lainnya. Pada intinya, seluruh komponennya akan saling bekerjasama. Oleh karena itu, keutuhan sistem ini harus terjaga agar bisa bekerja dengan sempurna.