Widget HTML Atas

Ternyata Begini Cara Kerja Rem Tromol pada Kendaraan

Cara Kerja Rem Tromol

Kendaraan dengan performa yang baik tentu didukung oleh berbagai komponen pendukung penting dalam sistem pengeremannya, termasuk rem tromol. Namun apakah Anda sudah paham bagaimana cara kerja rem tromol tersebut? Sebenarnya aspek yang satu ini perlu dipahami lebih lanjut.

Sebenarnya, cara kerja sistem rem ini cukup sederhana. Meski demikian, ada banyak komponen penting yang turut mendukung kinerja tersebut. Berkaitan dengan itu, Anda bisa simak ulasan di bawah ini untuk mengetahui lebih lanjut step cara kerja sistem pengereman dari jenis rem tromol tersebut.

Rem Tromol Menekan ke Dalam

Ketika Anda hendak mengerem kendaraan maka yang hal ini bisa dilakukan dengan menginjak rem. Saat inilah rem tromol langsung menekan ke bagian dalam, dan langsung mengenai elemen lain dari sistem pengereman ini. Elemen yang dimaksud adalah push rod dan piston.

Jadi, rem tadi akan terdorong dan mengenai permukaan kedua elemen tersebut dalam waktu yang bersamaan. Kedua elemen tadi terdorong secara bersamaan karena letaknya memang tidak jauh dari rem, sehingga bisa langsung bergerak secara otomatis.

Piston Terdorong ke Depan

Pergerakan yang Anda lakukan untuk mengerem kendaraan tadi akan membuat piston dengan bentuk silinder terdorong ke depan. Hal inilah yang menyebabkan volume dalam piston langsung mengalami penyempitan, sehingga cairan di dalamnya keluar.

Cairan dalam piston ini berupa minyak dan keluarnya harus melewati outlet valve terlebih dahulu. Baru setelah itu, cairan ini akan mengalir hingga ke outlet house dan mengenai master rem. Pergerakan ini berlangsung sangat cepat, setelah Anda menginjak pedal rem.

Perubahan Energi Menjadi Energi Mekanik

Cara kerja rem tromol selanjutnya adalah perubahan energi pada sistem ini. Rem tromol ini sama dengan hidrolik yang menerapkan hukum pascal ketika digerakkan. Jadi, saat Anda menginjak pedal rem maka zat cair di dalamnya akan mengalami tekanan sehingga bisa dialirkan ke berbagai komponen lain.

Tekanan zat cair tersebut akan dialirkan dari ke berbagai komponen lain dalam jumlah yang sama. Zat cair yang dimaksud disini bernama fluida. Dalam kondisi ini, kendaraan Anda bisa langsung berhenti.

Jadi, fluida akan melewati sebuah selang hidrolik dan masuk ke dalam wheel cylinder. Silinder tadi selanjutnya akan diubah menjadi energi mekanik. Perubahan menjadi energi mekanik tersebut dibantu piston. Perubahan tersebut juga berlangsung dalam waktu yang sangat cepat.

Penekanan Pada Kanvas Rem

Setelah perubahan ke gerakan mekanis oleh piston, yang terjadi selanjutnya adalah, zat cair tadi akan keluar dan menekan bagian kanvas rem. Adanya tekanan pada bagian ini menimbulkan brake shoe menjadi mengembang.

Selanjutnya, karena brake shoe mengembang, otomatis ini juga akan mengenai bagian drum bake dan terjadilah gaya tekanan baru. Kedua bagian ini memang letaknya berdekatan, sehingga drum bake bisa langsung tertekan.

Timbul Gesekan Panas

Karena terjadi sebuah tekanan pada kedua komponen di atas, maka secara otomatis akan muncul gesekan panas di bagian putaran rem tromol. Gesekan panas inilah yang menyebabkan drum bake tidak mengembang lagi dan kembali ke bentuk semula.

Gesekan panas ini juga menyebabkan laju kendaraan semakin lama semakin berkurang, lalu berhenti. Adanya gerakan ini juga akan mengurangi kecepatan dari kendaraan, sehingga bisa berhenti secara otomatis.

Penarikan Pedal Rem

Urutan cara kerja rem tromol yang terakhir adalah penarikan. Jadi, setelah menginjak pedal dan kendaraan sudah berhenti, selanjutnya Anda bisa melepaskan remnya. Ketika kaki Anda tidak lagi menginjak pedal, maka seluruh komponen yang bekerja tadi akan kembali ke bentuk semula.

Mulai dari piston, brake shoe dan komponen lainnya akan kembali ke posisi masing-masing. Ketika Anda ingin mengeremnya lagi, baru seluruh komponen tadi akan bekerja secara otomatis sesuai urutan yang sudah dijelaskan.

Sekarang Anda sudah paham bukan bagaimana cara rem tromol ini bekerja untuk menghentikan laju kendaraan? Ternyata cara kerjanya hampir mirip dengan rem jenis hidrolik yang juga menggunakan hukum pascal.

Selain itu, cara kerja ini cukup simpel. Namun, perlu diperhatikan lagi bahwa ternyata seluruh komponen pendukung sistem pengereman tromol ini pun akan saling bekerjasama. Jadi, jika salah satunya bermasalah, seluruh sistem juga akan bermasalah.